Rabu, 25 Januari 2012

Uang Sumber Penyakit

Uang sumber penyakit. Kata penyakit di sini bukan arti kiasan melainkan arti sesungguhnya. Penyakit yang mungkin dapat diakibatkan oleh uang logam maupun uang kertas.
Fakta penelitian yang diadakan oleh sekelompok siswa SMA di Jawa Timur sekitar akhir tahun 90’an menemukan iritasi kulit pada sebagian penduduk wanita di desa pada (maaf) payudaranya. Hal ini disebabkan pola penyimpanan uang yang masih sederhana yaitu menyelipkan uang di sela-sela kutang mereka.
Kita selama ini pastinya penah memegang uang kertas atau uang logam. Tahukah kita berapa lama uang tersebut telah beredar di masyarakat? Siapa saja yang telah memegangnya? Uang bisa saja terkontaminasi oleh banyak bakteri/virus, tapi benarkah demikian ?
Dr Frank Vriesekoop, seorang peneliti yang juga dosen ilmu makanan di University of Ballarat, Australia, mengadakan studi tentang pengungkapan fakta bahwa uang dianggap sebagai salah satu sumber penyakit. Hasil-hasil studinya ditampilkan di konferensi tahunan Australian Institute of Food Science and Technology di Adelaide.
Penelitian menganalisa uang kertas dan uang logam (koin) yang berasal dari gerai makanan kecil seperti kafe, supermarket dan toko-toko kecil seperti tukang daging dan tukang roti. Disamping melayani makanan, para pemilik atau pegawai sekaligus menangani pembayaran uang, sehingga terjadi kontak langsung antara makanan dan tangan si pemegang uang.

Uang sumber penyakit

Dr Frank Vriesekoop menemukan beberapa patogen bakteri pada uang kertas dan koin. Menurutnya, potensi penyebaran penyakit memang ada, timnya menemukan tingkat bakteri resisten antibiotik yang rendah pada uang kertas dan koin.
Tim peneliti menemukan berbagai organisme dalam koin dan kertas, termasuk yang menyebabkan keracunan makanan atau diare. Ini termasuk low level Coliforms seperti bakteri Escherichia Coli, bakteri yang biasanya berhubungan dengan usus besar dan umumnya dikaitkan dengan tingkat kebersihan yang buruk; lalu Staphylococcus Aureus, bakteri organisme biasa dengan beberapa strain yang dapat menyebabkan penyakit pada orang-orang yang rentan, dan Bacillus Cereus, yang menyebabkan keracunan makanan jika cara memasaknya tidak sampai membunuh sporanya. Yang mengejutkan adalah jumlah bakteri yang resisten terhadap satu atau lebih obat yang sering diresepkan sebagai antibiotik, seperti amoxycillin, roxithromycin dan cefaclor.
Dr Frank Vriesekoop juga melakukan penelitiannya tentang tingkat bakteri pada mata uang dari Amerika Serikat, Inggris dan Irlandia. Hasilnya,diharapkan akan membantu untuk memastikan apakah uang polimer Australia lebih tidak berbakteri daripada uang kertas yang digunakan di sebagian besar dunia.
Kisah Unik Lain
Emma Killilea (39) warga negara Inggris memiliki penyakit aneh, dia akan mengalami alergi yang hebat apabila dia memegang uang logam. Ketika memegang uang logam tanganya akan membengkak, gatal dan melepuh, rasa sakitnya akan dirasakan hingga 24 jam. Tidak hanya memegang uang logam, tetapi bersentuhan dengan segala benda yang mengandung nikel dan tembaga. termasuk perhiasan, ritsleting, kancing maupun pelapis cat kuku yang mengandung nikel. Kendati begitu, tak ada obat untuk mengobati kondisinya. Akibatnya, Emma lebih memilih menggunakan kartu kredit saat belanja daripada memegang uang tunai. Dan sebagian banyak waktu dihabiskan dengan memakai sarung tangan untuk menghindari sentuhan dengan logam atau nikel.
Di balik gemerlap uang, ternyata…

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Online Project management