Kamis, 08 Maret 2012

BBM diusulkan naik Rp1.500 dalam RAPBN-P


ilustrasi Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Umum (SPBU) di Jakarta.(FOTO ANTARA/M Agung Rajasa)
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah mengusulkan kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi sebesar Rp1.500 per liter dalam Rancangan Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara-Perubahan (RAPBN-P) 2012.

"Kami sekarang itu mengusulkan supaya ada kenaikan BBM bersubsidi senilai Rp1.500 per liter di dalam RAPBN-P," ujar Menteri Keuangan Agus Martowardojo saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa.

Menkeu memastikan adanya usulan tersebut dalam draf RAPBN-P tersebut karena saat ini harga minyak mentah Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP) minyak sudah sulit diprediksi dan membebani anggaran negara.

"Jadi itu semua pembelajaran bagi semua dan masyarakat untuk mencegah risiko naiknya ICP, langsung ke APBN," ujarnya.

Namun, menurut Menkeu, opsi terbaik pemerintah dalam memutuskan kebijakan premium dan solar bersubsidi adalah menetapkan subsidi konstan sebesar Rp2.000.

"Yang terbaik menurut pemerintah, subsidi yang dipatok, misalnya Rp.2000 per liter sehingga kemudian nanti bisa ikuti perubahan ICP," ujarnya.

Ia menambahkan pemerintah juga akan memasukkan pasal dalam RAPBN-P untuk melakukan penyesuaian terhadap harga BBM apabila harga ICP minyak telah terdeviasi sebesar 5 persen dari asumsi yang telah ditetapkan dalam APBN.

Saat ini, usulan yang ada dalam APBN, pemerintah dapat melakukan penyesuaian apabila harga ICP minyak telah terdeviasi hingga 10 persen.

"Kita ingin mengusulkan kalau sampai seandainya ada perubahan di dunia, kita bisa mempunyai kesempatan kewenangan untuk menaikkan atau mengubah harga BBM lagi," ujarnya.

Menurut Menkeu, harga minyak dunia yang fluktuatif saat ini juga membuat pemerintah mengusulkan untuk memberikan subsidi BBM per liter atau subsidi listrik per KwH kepada masyarakat yang membutuhkan.

"Tapi ini semua masih dalam bentuk yang akan diskusikan dengan DPR," katanya.

Pemerintah, lanjut Menkeu, juga akan mendiskusikan mengenai penggunaan kuota volume BBM pada 2012 dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang diperkirakan meningkat dari 40 juta kiloliter menjadi 43 juta kiloliter.

"Kita juga mau mendiskusikan tentang volume dari BBM bersubsidi yang diperkirakan akan lebih tinggi dari 40 juta kiloliter. Kita perkirakan itu akan mencapai 43 juta kiloliter," katanya.

Menurut rencana, Kementerian Keuangan, Bappenas dan Bank Indonesia akan memulai pembahasan RAPBN-P 2012 dengan Badan Anggaran DPR RI pada Rabu (7/3).

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Online Project management